Sabtu, 25 September 2010

PostHeaderIcon Konseling Trait & Factor

Wolter Bingham, John Darley, Donald G. Paterson, dan E. G. Williemson)
Menurut teori ini, kepribadian merupakan suatu system sifat atau factor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya seperti kecakapan,minat,sikap,dan tempramen.
Proses konseling dibagi dalam lima tahap sebagai berikut :
  1. Tahap Analisis :Tahap kegiatan yang terdiri pengumpulan informasi dan data mengenai klien.
  2. Tahap Sintesis ; Langkah merangkum dan mengatur data dari hasil analisis yang sedemikian rupa sehingga menunjukkan bakat, kekuatan, kelemahan dan kemampuan penyesuaian diri klien.
  3. Tahap Diagnosis ; Sebenarnya merupakan langkah pertama dalam bimbingan dan hendaknya dapat menemukan ketetapan yang dapat mengarah kepada permasalahan, sebab-sebabnya, sifat-sifat klien yang relevan dan berpengruh pada penyesuaian diri. Diagnosis meliputi :
    1. Identifikasi masalah yang sifatnya deskriptif misalnya dengan menggunakan kategori Bordin dan Pepinsky Kategori diagnosis Bordin
      1. dependence (ketergantungan)
      2. lack of information (kurangnya informasi)
      3. self conflict (konflik diri)
      4. choice anxiety (kecemasan dalam membuat pilihan)

      Kategori diagnosis Pepinsky
      1. lack of assurance (kurang dukungan)
      2. lack of information (kurang informasi)
      3. dependence (ketergantungan)
      4. self conflict (konlflik diri)
    2. Menentukan sebab-sebab, mencakup perhatian hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan yang dapat menerangkan sebab-sebab gejala. Konselor menggunakan intuisinya yang dicek oleh logika, oleh reaksi klien, oleh uji coba dari program kerja berdasarkan diagnosa sementara.
    3. Prognosis yang sebenarnya terkandung didalam diagnosis misalnya diagnosisnya kurang cerdas pronosisnya menjadi kurang cerdas untuk pekerjaan sekolah yang sulit sehingga mungkin sekali gagal kalau ingin belajar menjadi dokter. Kalau klien belum sanggup berbuat demikian, maka Konselor bertanggung jawab dan membantu klien untuk mencapai tingkat pengambilan tanggung jawab. Untuk dirinya sendiri, yang berarti dia mampu dan mengerti secara logis, tetapi secara emosional belum mau menerima.
  4. Tahap Konseling
    Merupakan hubungan membantu klien untuk menemukan sumber diri sendiri maupun sumber diluar dirinya, baik dilembaga, sekolah dan masyarakat dalam upaya mencapai perkembangan dan penyesuaian optimal, sesuai dengan kemampuannya. Dalam kaitan ini ada lima jenis konseling adalah :
    1. belajar terpimpin menuju pengertian diri
    2. mendidik kembali atau mengajar kembali sesuai dengan kebutuhan individu sebagai alat untuk mencapai tujuan kepribadiannya dan penyesuaian hidupnya.
    3. Bantuan pribadi dan Konselor, agar klien mengerti dan trampil dalam menggunakan prinsip dan teknik yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
    4. Mencakup hubungan dan teknik yang bersifat menyembuhkan dan efektif.
    5. Mendidik kembali yang sifatnya sebagai katarsis atau penyaluran
  5. Tahap Tindak Lanjut
    Mencakup bantuan kepada klien dalam menghadapi maslaah baru dengan mengingatkannya kepada masalah sumbernya sehingga menjamin keberhasilan konsleing. Teknik yang digunakan harus disesuaikan dengan individualitas klien.

Teknik Konseling
  1. Pengunaan hungan intim (Rapport), Konselor harus menerima konseli dalam hubungan yang hangat, intim, bersifat pribadi, penuh pemahaman dan terhindar dari hal-hal yang mengancam konseli.
  2. Memperbaiki pemahaman diri, konseli harus memahami kekuatan dan kelemahan dirinya, dan dibantu untuk menggunakan kekuatannya dalam upaya mengatasi kelemahannya. Penafsiran data dan diagnosis dilakukan bersama-sama dengan klien dan Konselor menunjukkan profil tes secara arif.
  3. Pemberian nasehat dan perencanaan program kegiatan. Konselor mulai dari pilihan, tujuan, pandangan atau sikap Konselor dan kemudian menunjukkan data yang mendukung atau tidak mendukung dari hasil diagnosis. Penjelasan mengenai pemberian nasehat harus dipahami klien.
    Tiga metode pemberian nasehat yang dapat digunakan oleh Konselor :
    1. Nasehat langsung (direct advising), dimana Konselor secara terbuka dan jelas menyatakan pendapatnya.
    2. Metode persuasif, dengna menunjukan pilihan yang pasti secara jelas.
    3. Metode penjelasan, yang merupakan metode ynag paling dikehendaki dan memuaskan. Konselor secara hati-hati dan perlahan-lahan menjelaskan data diagnostic dan menunjukan kemungkinan situasi yang menuntut penggunaan potensi konseli, melaksanakan rencana, yaitu Konselor memberikan bantuan dalam menetapkan pilihan atau keputusan secara implementasinya.
  4. menunjukkan kepada petugas lain (alih tangan) bila dirasa Konselor tidak dapat mengatasi masalah klien.

Kontribusi yang diberikan oleh teori Trait & Faktor :
  1. Teori sifat dan faktor menerapkan pendekatan ilmiah kepada konseli.
  2. Penekanan pada penggunaan data tes obyektif, membawa kepad aupaya perbaikan dalam pengembangan dan penggunaannya, serta perbaikan dalam pengumpulan dan pengunaan data lingkungan.
  3. Penekanan yang diberikan pada diagnosis mengandung makna sebagai suatu perhatian masalah dan sumbernya dan mengarah pada upaya mengkreasikan teknik-teknik untuk mengatasinya.
  4. penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menseimbangkan pandangan lain yang lebih menekankan aspek afektik atau emosional.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

About Me

Pengikut

Daftar Blog Saya

Download Now

welcome to my blog friends, pengen lebih tahu tentang saya kalian bisa baca catatan dan semua hal diblog ini, karena buat saya belajar itu tidak harus disekolah, dikampus, atau diperpusatakaan, tapi bisa berasal dari mana saja....

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

KOnselor

KOnselor
minat saya

Harry's Pics

Recent Comments

Popular Posts

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Google Website Translator Gadget